Halodoc, Jakarta – Laju endap darah biasanya dicek dengan menggunakan pemeriksaan ESR (erythrocyte sedimentation rate). Jika dari hasil pemeriksaan ditemukan bahwa laju endap darah tinggi, bisa jadi ada masalah kesehatan yang dialami.
Biasanya, sel darah merah mengendap relatif lambat. Tingkat yang lebih cepat dari biasanya dapat mengindikasikan peradangan dalam tubuh. Peradangan adalah bagian dari respons sistem imun. Ini bisa menjadi reaksi terhadap infeksi atau cedera, tetapi bisa juga menjadi tanda penyakit kronis.
Laju Endap Darah Tinggi Bisa Jadi Tanda Penyakit Ini
Laju endap darah tinggi bisa terjadi karena berbagai hal. Beberapa yang umum adalah usia lanjut, kehamilan, anemia, kegemukan, atau penyakit tiroid. Namun, kondisi ini juga bisa menjadi tanda masalah kesehatan berikut ini:
1. Penyakit Autoimun
Jika laju endap darah lebih tinggi dari normal, bisa jadi itu tanda penyakit autoimun, seperti:
- Lupus.
- Beberapa jenis radang sendi , termasuk rheumatoid arthritis.
- Macroglobulinemia waldenstrom, sejenis kanker langka
- Arteritis temporal, kondisi ketika arteri temporal meradang atau rusak.
- Polymyalgia rheumatica, yang menyebabkan nyeri otot dan sendi.
- Hyperfibrinogenemia, kondisi ketika terlalu banyak protein fibrinogen dalam darah.
- Vaskulitis alergi atau nekrotikans.
2. Infeksi
Beberapa jenis infeksi yang menyebabkan laju endap darah tinggi dari normal adalah:
- Infeksi tulang.
- Infeksi jantung yang menyebabkan miokarditis, perikarditis, dan endokarditis.
- Demam rematik.
- Infeksi kulit.
- Infeksi sistemik.
- Tuberkulosis (TBC).
Berapa Normalnya?
Untuk memeriksa apakah laju endap darah tinggi atau tidak, dilakukan tes ESR. Tes ini berguna untuk membantu menentukan apakah ada kondisi yang menyebabkan peradangan. Termasuk untuk mendeteksi adanya radang sendi, vaskulitis, atau penyakit radang usus.
Setelah dilakukan pengambilan sampel darah, petugas laboratorium akan memeriksanya. Dengan cara menempatkan sel darah merah ke dalam tabung yang tinggi dan tipis, lalu memeriksa seberapa jauh mereka jatuh dalam 1 jam.
Ketika mengalami peradangan di tubuh, protein abnormal dalam darah membuat sel darah merah terbentuk menjadi gumpalan. Gumpalan ini berat, sehingga jatuh ke dasar tabung lebih cepat daripada sel darah tunggal.
Semakin cepat sel darah tenggelam, semakin banyak peradangan yang dialami di tubuh. Berikut ini kisaran normal laju endap darah yang perlu diketahui:
- 0 hingga 15 mm/jam pada pria di bawah 50 tahun.
- 0 hingga 20 mm/jam pada pria di atas 50 tahun.
- 0 hingga 20 mm/jam pada wanita di bawah 50 tahun.
- 0 hingga 30 mm/jam untuk wanita di atas 50 tahun.
Tes Lain Mungkin Diperlukan
Jika dokter menemukan tingkat laju endap darah tinggi dari hasil tes ESR, biasanya beberapa pemeriksaan lain diperlukan. Sebab, tes ini hanya dapat menunjukkan adanya peradangan di suatu tempat di tubuh.
Tes ini tidak dapat menunjukkan di mana lokasi peradangan atau apa yang menyebabkannya. Jadi, dokter mungkin juga menguji tingkat sedimentasi eritrosit (ESR) atau protein C-reaktif (CRP), untuk membantu membuat diagnosis.
Keduanya adalah reaktan fase akut atau penanda inflamasi yang dapat membantu menunjukkan diagnosis atau membantu mengikuti pengobatan dalam diagnosis. Selain itu, tes pencitraan atau bahkan biopsi bisa jadi diperlukan untuk membuat diagnosis spesifik.
Sumber : https://www.halodoc.com/