Halodoc, Jakarta – Laju endap darah atau Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR) adalah tes darah yang dapat menunjukkan aktivitas inflamasi dalam tubuh. Laju endap darah dapat membantu dokter mendiagnosis atau memantau perkembangan penyakit peradangan.
Pemeriksaan laju endap darah dilakukan ketika mengevaluasi demam yang tidak dapat dijelaskan seperti beberapa jenis radang sendi dan gejala yang memengaruhi otot. Lantas, apa penyebab laju endap darah meningkat?
Indikasi Adanya Peradangan
Hasil pemeriksaan laju endap darah normal jika berada pada kadar:
- 0 dan 20 mm/jam untuk wanita di bawah usia 50 tahun.
- 0 dan 15 mm/jam untuk pria di bawah usia 50 tahun.
- 0 dan 30 mm/jam untuk wanita di atas usia 50 tahun.
- 0 dan 20 mm/jam untuk pria di atas usia 50 tahun.
- 0 dan 10 mm/jam untuk anak-anak.
Laju endap darah yang meningkat adalah tanda kondisi peradangan dan bukan mendiagnosis penyakit tertentu. Pemeriksaan lebih lanjut perlu dilakukan untuk tahu apakah ada indikasi penyakit tertentu atau tidak.
Laju endap darah yang meningkat juga bisa dikarenakan beberapa kondisi seperti usia lanjut, konsumsi obat tertentu, dan kehamilan, anemia, penyakit ginjal, obesitas, penyakit tiroid, beberapa jenis kanker, dan kondisi autoimun.
Jenis Infeksi yang Menyebabkan Peningkatan Laju Endap Darah
Beberapa jenis infeksi yang menyebabkan hasil tes laju endap darah yang meningkat adalah:
1. Infeksi Tulang
Perokok dan orang dengan kondisi kesehatan kronis, seperti diabetes atau gagal ginjal, lebih berisiko terkena infeksi tulang. Orang yang mengidap diabetes dapat mengembangkan infeksi tulang di kaki jika mereka memiliki borok pada area kaki.
2. Infeksi Jantung
Infeksi jantung terjadi ketika iritan seperti bakteri, virus, parasit, atau bahan kimia mencapai otot jantung. Kondisi tersebut menyebabkan peradangan atau kerusakan pada lapisan dalam jantung, katup, membran luar, atau otot jantung itu sendiri.
3. Demam Rematik
Penyakit ini dapat menyerang jantung, persendian, otak, dan kulit. Demam rematik dapat berkembang jika radang tenggorokan dan infeksi demam berdarah tidak diobati dengan benar. Diagnosis dini infeksi ini dan pengobatan dengan antibiotik adalah kunci untuk mencegah demam rematik.
4. Infeksi Kulit
Infeksi kulit terjadi ketika bakteri, virus, atau jamur menginfeksi kulit dan terkadang jaringan di bawahnya. Dalam beberapa kasus, infeksi ini disebabkan oleh parasit yang menyerang kulit tetapi juga bisa dari luka, tato, tindik, tusukan, sengatan, atau gigitan.
5. Infeksi Sistemik
Sistemik berarti memengaruhi seluruh tubuh, bukan satu organ atau bagian tubuh. Misalnya, gangguan sistemik, seperti tekanan darah tinggi, atau penyakit sistemik, seperti flu yang memengaruhi seluruh tubuh. Infeksi yang ada dalam aliran darah disebut infeksi sistemik
6. Tuberkulosis
Tuberkulosis adalah penyakit menular yang berpotensi serius dan terutama memengaruhi paru-paru. Bakteri penyebab TBC menyebar dari orang ke orang melalui tetesan kecil yang dilepaskan ke udara melalui batuk dan bersin.
Sumber : https://www.halodoc.com/